Konten [Tampil]
Pic By Pinterest |
Sejak terjun sebagai Beauty Creator ada banyak sekali istilah-istilah marketing yang baru terdengar. Begitupun dengan teman-teman pemula lainnya.
Istilah-istilah tersebut cukup membingungkan bagi mereka yang pemula.
Untuk itu, iaputri.id tertarik menuliskan beberapa istilah dasar yang sering dilakukan tim marketing dan influncer agar lebih mudah dipahami. Berikut adalah istilah yang wajib dikenali influencer.
1. TnC
T&C atau TNC adalah singkatan dari terms & condition yang sering dibuat oleh influencer dan merek sebagai bentuk peraturan atau perjanjian yang disepakati untuk ketentuan dalam kerjasama.
TnC merupakan hal yang wajib diinformasikan saat diawal agar menghindari kesalah pahaman diantaran kedua belah pihak sebelum menyetujui kerjasama.
2. Ratecard
Rate card adalah sebuah dokumen yang berisikan harga dari timbal-balik kerja sama yang akan dilakukan atau disingkat sebagai harga yang akan kamu tentukan dalam pembuatan konten, baik itu video, foto, artikel, dan banyak lainnya.
Kata rate card sering digunakan oleh para influencer dan pekerja lepas atau freelancer yang memiliki jasa seperti mc, fotografer, videografer, blogger dan lainnya, tentunya mereka sudah memiliki tarif sendiri dari jasa yang sudah ditawarkan.
Fungsi utama dari rate card adalah adanya transparansi mengenai harga dan tarif yang akan dikenakan oleh pihak perusahaan ataupun lembaga.
Meski banyak para influncer yang suka bingung menentukan tarif rate card, tapi kamu dapat menyesuaikannya dengan ER, proses pembuatan konten hingga alat yang mendukung dalam pembuatan konten tersebut.
Kamu dapat melihat contoh dan cara membuat rate card, disini!
3. Barter
Istilah barter adalah metode transaksi yang dilakukan oleh merek kepada influencer tanpa memberikan tarif, dan hanya mengirimkan sebuah produk sebagai bahan promosi.
Jika kamu seorang pemula dan mendapatkan tawaran kerja sama dalam bentuk barter, pastikan informasi yang kamu terima sudah jelas di awal, agar tidak menyulitkan kamu di kemudian hari. Dan itulah mengapa TnC begitu penting saat proses barter.
4. SOW (Scope of Work)
Scope of work atau sering juga disebut dengan Statement of work merupakan dokumen yang berisi poin pekerjaan yang harus dilakukan saat masa kerja sama, dan kata ini sering digunakan oleh brand yang dituju pada talent, KOL, dan influencer.
SOW biasanya akan memberikan tugas yang lebih rinci dan detail. Contohnya seperti :
SOW :- 1x konten video TikTok mirrorring IG Reels- Post keseruan event di IG Story dan IG Feeds- 1x blogpost tentang blog iaputri.id (brief lengkap terlampir)Dan ada banyak contoh SOW lainnya yang bisa kamu pahami.
5. Brief
Brief merupakan salah satu dokumen penting yang tidak boleh dilewatkan oleh merek saat bekerja sama dengan influencer.
KOL atau influencer juga harus memperhatikan brief dengan sebaik mungkin agar tidak kerja 2x jika ada kesalahan saat membaca brief.
Karena dokumen ini merupakan pegangan utama dari keseluruhan proses kerjasama yang sudah terjalin dari awal hingga akhir.
Brief akan diberikan disetiap campaign yang sedang berjalan, dengan adanya brief akan mempermudah influencer untuk memahami apa saja yang dibutuhkan oleh brand.
Dengan adanya brief, mempermudah influencer dalam menemukan konsep yang sesuai dengan brand inginkan. Lebih tepatnya mendefenisikan kegiatan yang lebih spesifik lagi.
Tak hanya itu, biasanya merek juga mempertimbangkan ide kreatif yang dimiliki oleh influencer, dan merek hanya menaruh poin-poin penting yang harus dilakukan oleh influencer.
6. Owning Content
Siapa nih yang sering di chat oleh tim marketing brand agar konten-kontennya dilamar oleh brand dengan sebutan owning content?
Pada dasarnya, creator pemula cukup banyak yang tidak mengijinkan konten mereka dipinang oleh brand. Padahal, owning content lebih baik daripada konten kamu dicuri secara percuma.
Jika brand meminta kamu untuk melakukan owning content, artinya konten yang dibuat oleh influencer itu dibeli untuk hak penggunaannya digunakan sebagai keperluan brand di media mereka.
7. Boost Ads
Sekilas hampir mirip dengan owning content, tapi ternyata boost ads memiliki arti sebagai konten yang telah dibuat oleh influencer akan di iklankan oleh brand tanpa perlu melakukan owning content.
Hal ini untuk mempermudah jangkauan dan visibilitas postingan. Cara ini termasuk sebagai mempromosikan konten hingga akan sampai ke beberapa pengguna yang akan lewat di linimasa.
8. CTA (Call to Action)
CTA atau singkatan dari call to action merupakan ajakan yang berbentuk gambar atau tulisan yang berasal dari konten yang dibuat oleh influencer untuk menarik pengunjung untuk mencapai tujuan atau target, biasanya sering dilakukan untuk memancing penonton atau pembaca agar tertarik untuk membeli suatu produk.
Ajakan atau panggilan tersebut biasanya dilakukan di awal konten atau di akhir konten agar pengunjung melakukan aksi sesuai dengan keinginan.
9. Draft
Sebelum konten naik ke sosial media, blog atau youtube, brand akan meminta KOL atau influencer untuk draft konten terlebih dahulu, memastikan apakah isi konten yang dibuat sudah sesuai brief atau belum, jika sudah sesuai maka konten akan naik dan boleh tayang, sedangkan jika belum sesuai dengan keinginan brand, maka KOL atau influencer akan diminta revisi terlebih dahulu.
10. Revisi
Revisi terjadi sebab isi konten dinyatakan tidak sesuai dehingga diminta untuk dibetulkan sesuai dengan keinginan brand.
Karena, sebelum isi konten ditayangkan, konten wajib di preview terlebih dahulu untuk melihat isi kualitas konten dan menyesuaikan brief yang telah ada.
11. KOL (Key Opinion Leader)
Kata KOL tentunya sudah tidak asing lagi terdengar di dunia marketing dan juga influencer. KOL atau yang disingkat dengan Key Opinion Leader memiliki arti sebagai individu atau sekelompok orang yang ahli atau otoritas di bidang tertentu.
KOL dianggap sebagai seseorang kepercayaan untuk melakukan kerjasama dalam meningkatkan reputasi.
Sumber lain:
https://www.partipost.com/resources-and-guides/15-istilah-yang-harus-anda-tahu-tentang-influencer-marketing
https://glints.com/id/lowongan/influencer-brief/
0 Komentar